Kustomisasi Layanan Pada Ritel Tradisional (Studi Pada Komunitas Toko Kelontong di Kabupaten Barlingmascakeb)

Authors

  • Joko Fitra Universitas Putra Bangsa
  • Dani Rizana Universitas Putra Bangsa

DOI:

https://doi.org/10.51922/jibma.v2i1.33

Keywords:

Layanan Pelanggan, Ritel Tradisional, Nilai tambah

Abstract

Layanan yang diberikan kepada pelanggan ritel merupakan salah satu nilai tambah yang menjadikan keunggulan bersaing antar industri ritel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan toko kelontong dalam berproses menciptakan layanan kepada pelanggan dengan didasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Penelitian ini dilakukan pada komunitas pedagang toko kelontong di lima Kabupaten yaitu Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. Pengambilan informan dalam penelitian ini ditentukan melalui metode informan bertujuan, dimana masing-masing kabupaten diawal pengambilan data diambil 2 % dari seluruh jumlah anggota komunitas, dan dihentikan ketika data sudah jenuh. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana metode anaalisis data menggunakan model Miles and Hubbermans, yang dimulai dari pengumpulan data ( observasi, wawancara mendalam, studi pustaka), reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses penciptaan layanan yang dilakukan oleh toko kelontong lebih dipengeruhi oleh latar belakang sumber daya, informasi, persepsi, dan pengalaman masing-masing. Apabila suatu toko kelontong semakin memiliki sumber daya maka jumlah  layanan yang diciptakan semakin banyak, namun banyaknya jumlah layanan kepada pelanggan harus dibandingkan antara sumber daya yang digunakan dengan nilai tambah yang dihasilkan. Hasil penelitiaan lainya adalah toko kelontong sebagai ritel tradisional  mampu menciptakan mass customization service yang didasarkan pada konversi seluruh informasi dari pelanggan

References

Asep, Sudjana. 2004. Paradigma Baru Manajemen Ritel Modern. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Atik, Ratminto. 2005. Manajemen Pelayanan. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Band, W.A. 1991. Creating Value for Customers. John Wiley & Sons, New York, NY.

Batinggi Achmad dan Badu Ahmad. 2009. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka

Christina Widya Utami. 2010. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Denzin Norman K. dan Lincoln Yvonna S, (2009), Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gale, B.Y. 1994. Managing Customer Value. Creating Quality and Service that Customers Can See, The Free Press, New York, NY.

Gronroos, C. 1997. Value-driven relational marketing: from products to resources and competencies. Journal of Marketing Management, Vol. 13, pp.407-19.

Lexy, J. Moleong. 1988. Metode Penelitian Kualitatif.Jakarta: Depdikbud.

. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Naumann, E. 1991. Creating Customer Value. The Path to 3ustainable Competitiue Aduantage. Thomson Executive Press, Cincinnati, OH.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Webster, F. R. (1992), ‘‘The Changing Role of Marketing in the Corporation,’’ Journal of Marketing, Vol. 56, October, pp. 1 – 17.

Wiwoho, G., & Riptiono, S. (2022). Effects of Subjective Norm, Attitude and Consumer Desire Toward Intention to Purchase Indonesian Herbal. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 19(2), 265-265.

Downloads

Published

2024-02-27

How to Cite

Fitra, J., & Rizana, D. (2024). Kustomisasi Layanan Pada Ritel Tradisional (Studi Pada Komunitas Toko Kelontong di Kabupaten Barlingmascakeb). Jurnal Inovasi Bisnis Manajemen Dan Akuntansi, 2(1), 100–108. https://doi.org/10.51922/jibma.v2i1.33